Kasus “fantasi sedarah” kembali menggemparkan publik setelah polisi berhasil menangkap pelaku utama di kediamannya, awal pekan ini. Penangkapan tersebut mengungkap serangkaian fakta mengejutkan yang sebelumnya tak terduga.
Tim penyidik bertindak cepat setelah menerima laporan dari warga yang merasa curiga terhadap aktivitas mencurigakan pelaku di lingkungan sekitar. Polisi link medusa88 lalu melakukan pengintaian selama beberapa hari sebelum akhirnya meringkus pelaku tanpa perlawanan.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pelaku aktif menyebarkan konten bertema inses melalui platform digital tertutup. Ia tak hanya memproduksi materi sendiri, tetapi juga berperan sebagai penghubung antara sesama pelaku dengan minat menyimpang serupa. Polisi menemukan ratusan file digital yang memperkuat bukti keterlibatannya dalam jaringan terlarang tersebut.
Tak berhenti di situ, penyidik juga menemukan bukti transaksi digital yang menunjukkan pelaku mendapat keuntungan finansial dari aktivitas ilegal ini. Ia diketahui menjual konten eksklusif kepada pelanggan dari berbagai negara dengan bayaran yang cukup tinggi.
Pakar psikologi forensik menilai pelaku mengalami gangguan pola pikir ekstrem yang telah berkembang sejak lama. Meski demikian, aparat tetap menjeratnya dengan pasal berlapis, termasuk penyebaran konten pornografi, eksploitasi seksual, dan pelanggaran undang-undang ITE.
Kini, penyelidikan terus berlangsung. Polisi berupaya menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain yang tergabung dalam jaringan serupa. Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor jika menemukan indikasi aktivitas mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan eksploitasi seksual online.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa penyimpangan digital tak bisa dianggap remeh. Aparat dan masyarakat harus bekerja sama untuk memberantasnya sampai tuntas.