lagunabeachcanow.com – Para astronom telah mengkalkulasi bahwa Matahari, bintang yang menjadi pusat tata surya kita, saat ini berada di usia sekitar 5 miliar tahun dan telah memasuki fase kehidupan menengahnya. Dengan estimasi sisa umur sekitar 600 juta tahun lagi, perubahan yang akan terjadi pada Matahari diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap planet-planet dalam tata surya, termasuk Bumi.
Dampak Peningkatan Suhu Matahari terhadap Kehidupan di Bumi
Proyeksi ilmuwan yang dikutip dari IFLScience menyebut bahwa dalam waktu 1 miliar tahun mendatang, suhu Matahari diperkirakan akan meningkat sekitar 10 persen. Kondisi ini akan mengakibatkan efek rumah kaca yang tidak terkendali, menguapnya lautan, dan terjadinya kekeringan massal di Bumi. Implikasi dari peningkatan suhu tersebut akan mengakibatkan kerusakan ekosistem, pemusnahan rantai makanan, dan pada akhirnya membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.
Transformasi Tata Surya dan Nasib Bumi
Dengan proses pemanasan yang terus berlanjut, Bumi diperkirakan akan mengalami perubahan drastis menjadi sebuah planet yang sangat panas, sehingga mencairkan segala sesuatu di atasnya. Selanjutnya, IFLScience melaporkan bahwa Bumi dan Mars dapat terhisap ke dalam Matahari, sementara planet lainnya akan terdorong menjauh dari Matahari.
Perubahan Matahari Menjadi White Dwarf dan Nasib Tata Surya
Matahari diperkirakan akan bertransformasi menjadi White Dwarf, suatu kondisi di mana lapisan luarnya terlepas dan inti bintang menyusut serta kehilangan sebagian besar massanya. Proses ini, yang mungkin terjadi dalam waktu 30 miliar tahun, akan menyebabkan sistem tata surya kita kehilangan tiga planetnya dalam 10 miliar tahun mendatang.
Jupiter dan Masa Depan Jangka Panjang Tata Surya
Jupiter, sebagai planet terbesar di tata surya kita, memiliki peluang untuk bertahan lebih lama dari peristiwa ini. Namun, bahkan Jupiter pun pada akhirnya akan terdorong keluar dari tata surya dan mungkin bergabung dengan objek bintang lainnya. Adapun planet lain yang masih tersisa diperkirakan baru akan terlempar keluar dari sistem tata surya dalam waktu 100 miliar tahun, suatu waktu yang jauh melampaui usia alam semesta saat ini yang diperkirakan berusia 13,8 miliar tahun.